cetusan hati dan dedikasi

Hazirah…
Cetusan hati ini aku dedikasikan khusus buatmu,
sahabatku…

Hazirah…
Ingin ku melafazkan kata maaf kepadamu
andai keterlanjuranku
mengguris hati kecilmu…

Hazirah…
Saat itu aku menunggu balasan perutusanmu,
aku menunggu dan menunggu,
namun,
putaran masa hanya membuang waktuku,
jiwa ini tak tertakung membuntu,
aku pilu…
Hazirah…
Tatkala penjelasanmu ku terima,
senyuman terlirik dibibirku,
namun,
segera terpecat
kerna hati lelaki ini tanpa dipaksa dirundung rasa bersalah,
pantaskah lagi aku bergelar sahabatmu
jika begini tindak-tandukku?
Hazirah…
Lalu ku utuskan satu wacana
memohon budimu yang mulia
agar memaafkan lelaki berduka…
Hazirah…
Terasa gundah malamku,
terasa bumi ini berputar dan beredar dengan perlahan
pergerakan masa seperti tertahan,
seperti menghukum sebagai pembalasan
dek membiarkan perasaan mengatasi akal fikiran…
Hazirah…
Ikatan persahabatan yang terbina kukuh antara kita,
ku harap menjadi tonik penawar kekeruhan kau dan aku,
tak sanggup aku melukakan hati sucimu
apatah lagi memutuskan ikatan persahabatan denganmu yang sudah lama tersimpul mati…
Hazirah…
Andai dapat ku undurkan putaran dunia
akan ku ubah semula
kata-kata dan tingkah lakuku
demi melihat embun kembali menemani pagi-pagi dunia kita…
Hazirah…
Izinkan medan ini menjadi saksi ketulusanku,
izinkan bingkisan ini menjadi wadah hatiku
kerna bagiku
kau sahabat sejatiku…
dan Hazirah…
sebagai sahabat
aku menyayangimu…

Cetusan Hati dan Dedikasi,
Lelaki berduka
3.40 dinginnya pagi rabu

0 comments:



Post a Comment